Menampilkan 4 Hasil

Aksara Sang Patih

Karya: Candra Kumara Pict by Ragndar (Pinterest) Embus desah angin. Resah …. Mencekam dalam pekat rasa di purnama tanpa gemintang lintang. Tahta langit bergemuruh … meluruhkan tetesan air kama dari mega rindu menangisi buana. Setitik nila menghujani bersama ricik sungai waktu yang mengalir sendu. Sang Patih risau. Menghujat menangisi batin tiada titik temu. Dari pualam …

Gitar Sumbang

Karya: Candra Kumara Pict by Flickr (Pinterest) Reksaku mengamit rindu. Berdesah. Membawa sepoi angin menyuarakan ikrar hati. Aku bukan Sang Ali bin Abu Thalib, yang menyembunyikan rasaku pada Fatimah binti Muhammad. Menyuarakan batih risauku, untuk mencintaimu. Menjadi perisai waktu yang hanya membuka noktah naifku. Aku bukan Kahlil Gibran yang membungkus rapi repih hati dalam mozaik …

Repih Sunyi

Karya: Candra Kumara Pict by Paniz gm (unsplash) Bagaimana rindu ini mengusikku dalam heningSaat sang kala meneriaki hati untuk riak gelombang telaga beningMenjamahi seluruh ukhrawiMenjinjing risau tiada terperiHatiBegitu rumit untuk aku mengertiSeperti bait-bait doa yang tercalang lara Nisbah suci sang dewiMenanti gusar sang perindu sepiMengusikMemainkan harpa musik Gurat aksara usang di lontar-lontar kalamkuDengan pena patah …

Siluet Pagi

Karya: Candra Kumara Pict by Peter Robbins Entah … bagaimana aku lukis sebuah keajaiban pagi? Langit kelam keabuan dengan sorot cahaya kuning serupa jingga menyeruak di ufuk timur. Ilalang meliuk-liuk belaian lembut sang bayu. “Sepagi ini, Sayang. Kau gurat siluetmu di ufuk itu,” ucapku saat membungkus fajar bersamamu. Rupanya pagi tak kalah memikat dari semburat …